Minggu, 12 April 2015

SURAT dari Tahun 2070

Untuk Direnungkan dan Diterapkan

Melihat judulnya, surat ini terdengar seakan-akan datang dari tahun 2070. Namun sebenarnya surat ini bukanlah surat yang datang dari tahun 2070, melainkan suatu gambaran tentang masa depan yang dibuat oleh Ria Ellwanger pada tahun 2002 dan telah diterjemahkan oleh Yuli Suliyanti pada tahun 2007. Gambaran ini merupakan pernyataan bahwa manusia harus diberikan gambaran yang negatif dulu baru mau berubah. Memang hal ini cukup efektif apabila kita melihatnya, mudah-mudahan semua yang membaca akan mau mengubah mulai dari dirinya sendiri, keluarga dan semua orang yang dikenal. Dengan melihat gambaran ini juga kita bisa membayangkan “apabila… apabila….” yang akan terjadi, yang mungkin tidak pernah tersirat sebelumnya.
Aku hidup di tahun 2070. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir, aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku.
Aku teringat di saat aku berumur 5 tahun. Semua sangat berbeda. Masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air.
Sekarang, anak – anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat ada pesan bahwa “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”, tetapi tidak dihiraukan. Orang beranggapan, air tidak akan habis karena persediannya tidak terbatas. Sekarang sungai, danau, bendungan, dan air bawah tanah, semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar hanya gurun – gurun pasir yang tandus.
Infeksi saluran pernapasan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor 1.
Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan 1 gelas air minum/hari.
Banyak orang menjarah air di tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis.
Sebelumnya rekomendasi air putih adalah minimal 8 gelas per hari, sekarang aku hanya bisa minum setengah gelas per hari.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.
Manusia jaman kami kelihatan menyedihkan : tubuh sangat lemah; kulit pecah – pecah; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfer bumi makin habis.
Para ilmuwan telah melakukan penelitian tetapi tidak ada jalan keluar, manusia tidak bisa membuat air.
Morphology manusia mengalami perubahan, yang menghasilkan anak – anak defisiensi, mutasi dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup : 137 m3/orang/hari (31,102 galon). Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi peralatan paru – paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara di dalamnya tidak begitu baik. Tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.
Rata – rata umur manusia = 35 tahun.
Beberapa negara yang masih memiliki suplai bervegestasi yang memiliki sumber air sendiri dijaga ketat pasukan bersenjata. Air menjadi barang langka dan sangat berharga melebihi emas atau permata.
Ada hujan pun adalah hujan asam. Tidak dikenal lagi musim.
Anakku tiba – tiba bertanya, “Ayah! Mengapa tidak ada lagi air sekarang?”. Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku…
Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan dan tidak mengindahkan pesan – pesan tentang menjaga air.
Mungkin sebentar lagi bumi akan hancur akibat ulah manusia karena keadaannya saja sekarang sudah seperti ini.
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi…
Pada saat itu, masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk berupaya menyelamatkan planet bumi ini!
Link Video

Read more...

Senin, 06 April 2015

Find Him Again

Jam didinding telah menunjukkan pukul tujuh. Disebuah rumah yang sederhana tapi tertata rapi, terdengar bunyi gaduh seorang wanita yang sedang memasak sarapannya.  Selesai memasak, ia menata meja makan dengan berbagai makanan yang telah dibuatnya, ia pun mulai melahap makanan yang ada didepannya. Yuri, wanita tersebut hampir tersedak karena tiba-tiba ada seseorang telah berdiri dihadapannya. "Kakak..."
Read more...

Jumat, 03 April 2015

Hyo Rae

“Hyo Rae,  kita langsung ke tempat duduk kita aja yuk!” Ajak ibunya yang melihat anaknya termenung sejenak. Kebetulan, tempat duduk mereka sampingan. Hyo Rae hanya mengangguk pelan dan langsung mencari tempat duduknya.

Suasana di dalam pesawat begitu sunyi. Akhirnya, Hyo Rae mengeluarkan iPod hijaunya dan memutar lagu Someday-Super Junior. Alunan lagu itu bisa membuat gadis manis itu tertidur pulas di pundak ibunya. Ia masih tetap terlihat manis walau sudah terlelap. Sedangkan sang Ibu hanya tersenyum sambil mengelus-elus rambut putri semata wayangnya itu.  

*ok. ini gaje._. sekian.

Autor, Indah Rohmatullah
Read more...

Rabu, 01 April 2015

Ambiguous Journey

Suatu hari Ratu memanggilku untuk datang ke kerajaan. Ternyata, Ratu akan mengirim ku dalam sebuah perjalanan. Menurut perkiraan ku, dan tentu saja, berdasarkan peta yang diberikannya kepada ku, aku akan berada di tujuan ku dalam waktu sekitar satu hari. 
Kalian bisa memberikan ku sebuah tantangan, ataupun pertarungan sampai mati dengan binatang buas, aku mungkin bisa melakukannya. Tapi ada satu yang aku bingung-- Kalian harus memberitahu ku apa sih yang akan ku lakukan. Ratu ini mengirimkan aku dalam perjalanan ambigu ke suatu tempat, yang aku sendiri tidak aku ketahui. Ratu berkata, "Aku akan mengirim kamu untuk menemukan dirimu." Apa artinya itu?

Author, Indah Rohmatullah
Read more...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...